PROFIL PENGASUH

Tentang
KH. Muzakir, S.Ag., merupakan seorang ulama yang berasal dari Rorotan Cilincing, Jakarta Utara. Kesehariannya lebih banyak dihabiskan dengan berkhidmat kepada Islam melalui jalan dakwah dalam bidang lembaga pendidikan, organisasi maupun sosial.

Di bidang lembaga pendidikan KH. Muzakir, S.Ag. bergerak dengan terus mengurus Yayasan Pendidikan Islam Al-Wathoniyah 14 Cilincing, Jakarta Utara dengan jenjang RA, MI, MTs dan MA milik keluarganya. Sedangkan di Bekasi dan Subang KH. Muzakir, S.Ag. mengurus Yayasan Sa’adatul Firdaus yang menaungi tiga Pondok Pesantren Tahfidz Yasfi dengan jenjang RA, MI, MTs dan MA. Di samping sebagai pengurus dua Yayasan dan Pengasuh tiga pondok pesantren, KH. Muzakir, S.Ag. juga tetap meluangkan waktu mengajar di kelas Sekolah dan Pesantren bahkan menyimak hafalan Al-Qur’an para santri jelang ujian hafalan seperti acara Khotmil Qur’an, Haflah Iftitah dan Haflah Ikhtitam.

Di bidang keorganisasian KH. Muzakir, S.Ag. mendidikasikan dirinya sebagai dua figur sebagai santri dan Kyai. Pertama, sebagai santri lulusan Pondok Pesantren Lirboyo Kediri Jawa Timur beliau berkhidmah kepada Masayikh dengan menjadi Ketua LIM (Lembaga Ittihadul Muballigin) Lirboyo wilayah Jakarta dan Bekasi. Kedua, di kalangan ulama KH. Muzakir, S.Ag. ikut tergabung organisasi kemasyarakatan Islam dalam kepengurusan Nahdhatul Ulama.

Dalam tatanan sosial kemasyarakatan sendiri KH. Muzakir S.Ag., tetap bisa membagi waktunya bersosial dengan masyarakat luar pesantren. Mengisi majelis taklim kaum bapak di masjid, serta mengisi sejumlah acara Islam yang diadakan warga sekitar, seperti Tahlilan, Walimah, Maulidan dan lain-lain. Lebih jauh KH. Muzakir, S.Ag. di beberapa hari tertentu juga rutin mengisi dan mengasuh sejumlah majelis ta’lim di Bekasi dan Jakarta Utara.

Pendidikan
KH. Muzakir selama hidupnya banyak menghabiskan waktu di dunia Pendidikan baik masa belajar, nyantri, mengajar sampai mengurus Lembaga Pendidikan setiap jenjang madrasah.

KH. Muzakir pernah menimba ilmu di pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo di bawah asuhan KHR. Fawaid As’ad dan Pondok Pesantren Lirboyo Kediri Jawa Timur selama tujuh tahun. Usai mengenyam pendidikan agama KH. Muzakir ikut serta mengurus Yayasan Al-Wathoniyah 14, Rorotan Cilincing – Jakarta Utara milik orangtuanya selama 20 tahun.

Putra ketiga dari pasangan KH. Ahmad Firdaus Arbah (ayah) dan Usth. Hj. Sa’adah (ibu) mengakui bahwa niat membangun pesantren didasari atas kecintaan dan bhakti anak terhadap orangtuanya. Tak mengherankan jika kemudian pemberian nama pesantren, YASFI merupakan akronim dari Yayasan Sa’adatul Firdaus, gabungan nama kedua orangtuanya.

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah Pondok Pesantren Tahfidz Yasfi di bawah naungan Yayasan Sa’adatul Firdaus pada tanggal 30 April 2017 resmi berdiri. Acara itu diresmikan langsung oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bekasi KH. Nurul Anwar, Lc.

*artikel berikut terbit masih dalam tahap revisi